







Hello~ enjoy it ok! ^^
Jilbab???
Sesuai ketentuan syariah agama islam, umat muslimah dimanapun berada wajib hukumnya menggunakan penutup aurat. Dengan memakai jilbab kita akan terlindungi dari berbagai ancaman. Sekaligus kita telah menjalankan perintah Allah SWT. Namun masih ada wanita muslimah yang belum menggunakan jilbab dengan berbagai alasan. Dampak dari memakai jilbab pun ada, baik positif ataupun negative. Namun dampak negative tidak sebanyak dampak positif. Beberapa saran yang dapat diberikan adalah :
1. 1. Perintah berjilbab menjadi salah satu aturan Islam yang harus ditaati oleh setiap muslimah.
2. 2. Bagi wanita muslim disarankan untuk memakai jilbab
3. 3. Orang tua (Ibu) juga disarankan untuk memakai jilbab, agar anaknya mencontoh pada ibunya
Berbusana muslim menjadi hal yang harus bagi setiap muslimah dengan tetap memperhatikan syarat dan kriteria busana menurut Islam.
Dampak Negatif Memakai Jilbab
Selain mempunyai manfaat, pemakaian jilbab juga mempunyai dampak negatif. Namun dampak negatifnya tidak sebanyak manfaat dari memakai jilbab, yaitu:
1. Apabila wanita muslim tersebut belum benar-benar mengerti dan paham tentang konsep. Jilbab, mereka akan merasa tidak betah ataupun menganggap jilbab sebagai beban. Mereka akan merasa kepanasan dan merasa tidak gaul karena memakai jilbab
2. Jilbab akan dijadikan sebagai media kreativitas, tapi sudah keluar dari batasan-batasan Islam, seperti jilbab yang dililit ke leher dan yang terlihat dadanya
Jilbab Berguna untuk Melindungi Wanita Muslim
Banyak sekali ancaman yang dihadapi oleh wanita. Wanita sering kali di lecehkan, teraniaya, ataupun disiksa. Namun tanpa kita sadari, jilbab yang dipakai oleh wanita muslim dapat membantu wanita itu sendiri ketika menjaga kehormatannya. Beberapa manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. 1. Agar lebih terlindungi dari hal-hal yang buruk, misalnya bila diibaratkan, wanita yang berjilbab dengan wanita yang tidak berjilbab itu seperti dua buah roti yang bermerek sama namun dengan cover atau bungkus yang berbeda. Duah buah roti sama-sama bermerek “X” misalnya. Roti “X” yang pertama dibiarkan terbuka, dijual dipinggiran jalan, yang setiap orang dapat dengan mudah melihatnya secara langsung, bahkan meraba atau mencicipinya pun mudah. Untuk roti “X” yang pertama ini, lalatpun pasti mudah untuk hinggap. Roti “X” yang kedua dibungkus dan dikemas dengan plastik bersih, rapat, indah, dan rapi. Kemudian tempat penjualannyapun ditempatkan di dalam lemari kaca, yang nggak setiap orang dapat menyentuhnya. Diantara kedua roti tersebut, kalau kita disuruh memilih, tentunya pilih roti “X” yang kedua, karena tertutup dengan rapat dan bersih, tentunya kita pun yakin bahwa roti ini belum pernah dicicipi orang lain sebelumnya. Sedangkan roti “X” yang pertama, meragukan, lalat saja mudah hinggap.
2. 2. Terjaga kehormatannya. Wanita berjilbab akan selalu menjaga kehormatannya seiring dengan ilmu yang dimilikinya karena mereka mengetahui dan dapat membedakan perilaku yang harus dilakukan dengan perilaku yang harus dihindari. Wanita berjilbab dan berilmu merasa selalu diawasi Allah dari segala kemaksiatan
Factor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita Muslim Sehingga Belum Memakai Jilbab
1. Pihak keluarga. Sampai saat ini masih ada saja orang tua yang melarang anaknya untuk mengenakan jilbab, padahal mereka sendiri mengaku sebagai keluarga muslim
2. Pengaruh teman yang mengatakan bahwa jilbab itu tidak gaul, tidak modis, ribet, repot, dan tidak bisa bergerak dengan leluasa
3. Merasa belum siap dengan segala yang akan terjadi setelah memakai jilbab
4. Terpengaruh budaya barat
Fungsi Jilbab Dalam Psikologi Sosiologi
Anita Taylor menyatakan bahwa “konsep diri adalah semua yang anda pikirkan dan anda rasakan tentang diri anda, seluruh kompleks kepercayaan dan sikap tentang anda yang anda pegang teguh”. Konsep diri menentukan perilaku anda. Sebagai contoh, seorang yang memandang dirinya sebagai seorang yang selalu gagal. Seringkali jika upayanya hampir berhasil, ia dipukul oleh kegagalan yang tidak terduga. Begitu juga akhirnya, bila anda merasa anda bukan orang baik, segala perilaku anda disesuaikan dengan orang tersebut. Anda akan bergaul dengan orang jahat, berbicara kasar, dan melakukan tindakan kejahatan.
Dalam psikologi sosial, jilbab sebagai busana muslimah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :
Dengan busana muslimah seseorang membedakan dirinya, kelompoknya atau golongannya dari orang lain. Busana memberikan identitas yang memperteguh konsep diri. Kelompok anak muda yang ingin menegaskan identitasnya, berusaha menunjukkan pakaian yang aneh-aneh. Dengan perilaku aneh, ia membedakan dirinya dengan orang tua. Busana muslimah memberikan identitas keislaman, yang membedakan dirinya dari kelompok wanita yang lain.
Dalam dunia modern sekarang ini, banyak wanita yang mencari-cari identitas dengan menampilkan pakaian-pakaian yang sedang in atau menjadi mode zaman. Seorang wanita yang tiba-tiba naik pada posisi tinggi mengalami krisis identitas. Untuk memperteguh identitas dirinya, ia akan mencari busana yang melambangkan status barunya.
2. Perilaku
Busana muslimah bagi seorang muslimah, memberikan citra diri yang stabil. Ia ingin menunjukkan bahwa “Saya adalah muslimah” melalui jilbabnya. Dengan itu, tertanam dalam dirinya untuk menolak segala macam sistem jahiliyah dan ingin hidup dalam sistem islami. Karena itu, selembar kain kerudung yang menutup rambut dan lehernya menjadi simbol keterlibatan pada Islam.
Dari sini, busana muslimah mendorong pemakainya berperilaku sesuai dengan citra muslimah. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan memakai pakaian seragam kelompok tertentu, seorang menunjukkan – melalui pakaian seragamnya itu – bahwa ia telah melepaskan haknya untuk bertindak bebas dan dalam batas-batas kaidah-kaidah kelompoknya. ABRI yang berpakaian seragam akan merasakan perilakunya berbeda ketika ia berpakaian preman. Santri yang menanggalkan sarung dan peci serta menggantikannya dengan celana “blue-jeans” dan “t-Shirt” akan merasakan perubahan perilakunya.
3. Emosi
Pakaian mencerminkan emosi pemakainya, sekaligus mempengaruhi perilaku orang lain. Busana muslimah yang diungkapkan secara massal akan mendorong emosi keagamaan yang konstruktif. Emosi dan perilaku sebenarnya kembali kepada fungsi pertama.
Bila kita berjumpa dengan orang lain, kita akan mengkategorikan orang itu dalam satu kategori yang terdapat di dalam memori kita. Kita akan segera mengelompokkan orang ke dalam kategori mahasiswa, cendekiawan, penjahat, dan lain-lain. Kita menetapkan kategori itu berdasarkan gambaran yang tampak, petunjuk wajah, petunjuk bahasa dan petunjuk artifaktual. Dalam waktu yang singkat, kita akan umumnya menggunakan petunjuk artifaktual, dalam hal ini busana. Karena busana terlihat sebelum terdengar.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gibbins pada gadis-gadis sekolah menengah menunjukkan bahwa manusia memang betul-betul menilai orang lain atas dasar busananya dan makna yang disampaikan busana tertentu cenderung disepakati.
Wanita yang menggunakan busana muslimah akan selalu dipersepsi dalam kategori muslimah. Boleh jadi, berbagai gambaran tentang kriteria seorang muslimah dikaitkan dengan kategori ini, misalnya wanita saleh, istri yang baik, tahu banyak tentang agama dan lain-lain. Apa pun konotasinya, inti persepsinya tidak mungkin lepas dari kategori muslimah. Dari persepsi itu, orang kemudian mengatur perilakunya terhadap pemakai busana muslimah. Orang tidak akan melakukan perbuatan tidak senonoh, kemungkinan hanya “gangguan” kecil seperti ucapan “Assalamu ‘Alaikum” untuk bercanda. Inilah barangkali yang dimaksud oleh Allah dengan “sehingga mereka tidak diganggu” .
Busana muslimah mempunyai fungsi penegas identitas. Dengan busana itu, seorang muslimah mengidentifikasikan dirinya dengan ajaran Islam. Karena identifikasi ini, ia akan terdorong untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Busana muslimah akan menyebabkan orang lain mempersepsi pemakainya sebagai wanita muslimah dan akan memperlakukannya seperti dia.
Syarat-Syarat Menggunakan Jilbab
Adapun beberapa syarat-syarat jilbab dan pakaian muslimah menurut syariat Islam:
Hadis riwayat Aisyah r.a., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi).
“Diwajibkan menutup aurat dengan pakaian yang tidak mensifati warna kulit, berupa pakaian yang cukup tebal atau yang terbuat dari kulit. Menutupi aurat dengan pakaian yang masih dapat menampakkan warna kulit – umpamanya dengan pakaian yang tipis – adalah tidak dibolehkan karena hal itu tidak memenuhi kriteria ‘menutupi’ ”.
4. 4. Harus longgar, sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya. Tujuan berpakaian adalah menghilangkan fitnah, dan hal itu tidak akan terwujud kecuali pakaian yang digunakan wanita itu longgar dan luas. Jika pakaian itu ketat, maka tetap dapat menggambarkan bentuk atau lekuk tubuhnya, atau sebagian dari tubuhnya dari pandangan mata. Kalau begitu keadaannya, maka sudah pasti akan mengundang kemaksiatan bagi kaum laki-laki.
5. 5. Tidak diberi wewangian. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah Saw. yang artinya “Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina …”
Dari kelima kriteria dan syarat jilbab menurut aturan Islam, maka kita dapat mengambil gambaran yang jelas tentang bagaimana jilbab sebenarnya.
Latar belakang | ||
---|---|---|
Nama lahir | Cho Kyu-hyun | |
Lahir | 2 Februari 1988 (umur 22) | |
Asal | Seoul, Korea Selatan | |
Genre | Pop, dance-pop, R&B, ballad | |
Pekerjaan | Penyanyi, penari, aktor | |
Instrumen | Piano, klarinet | |
Tahun aktif | 2006–sekarang | |
Perusahaan rekaman | SM Entertainment | |
Terkait dengan | SM Town, Super Junior, Super Junior-K.R.Y,Super Junior-M |
Its my blogger :)